Mungkin sebagian dari kita tidak banyak yang tahu, bahwa kota solo penuh dengan hawa cadas. Sebagian orang bahkan warga Solo sendiripun hanya mengenal solo sebagai ”The World Heritages Cities” atau kota warisan budaya dunia. Dengan sloganya “spirit of java” solo memperkenalkan dirinya kepada dunia. Tanpa disadari, Solo sebenarnya telah bermanifestasi menjadi kota yang kental dengan nuansa cadas yang “membakar” kota Solo.
Berawal dari tingginya apresiasi masyarakat solo terhadap musik rock, membuahkan lahirnya komunitas-komunitas fans band rock, antara lain; Slankers, Kamtis Solo, Siders Solo, bahkan komunitas fans band local sendiri, yaitu pasukan babi Neraka. Oleh karena itu mulai menjamurlah band-band rock di kota solo. Terutama beraliran Metal dan subgenrenya.Penonton selalu memenuhi venue apabila diadakan even.
Spenjang tahun 2008 saja banyak sekali even-even rock. Mulai dari yang berskala kecil sampai besar. Even berskala kecil antara lain ; Solo Beatdown, Unite and take over, Even di megaland, even di waduk GM, even di terminal Sukoharjo, even di ISI, Dan masih banyak yang lainya. Sedangkan even skala besar, seprti; Rock in Solo yang menjadi acara tahunan di Solo, World tournya Caliban,band asal Jerman yang menjadi pemusik luar kedua setelah dewa gitar dunia Yngwy J.Malmsteen hadir tahun 1988, Lalu masih ada konser band rock ternama di Indonesia sperti Koil, Seringai, Roxx, Netral, Endang Soekamti, S.I.D, Navicula, Slank, Boomerang, Rif, Burgerkill, dan masiih banyak yang lainya. Bahkan pensi-pensi sekolah di solopun mulai mementaskan band-band rock.
Salah satu band lokal solo yang aktif memotori even rock di kota solo adalah Down For Life. Lewat event organizing and promotoring yang di buat oleh salah satu personilnya ini acapkali mengadakan even-even rock.Bahkan Down For Life masuk dalam kategori band berbahaya menurut website http// apokalip.com. Lalu adalagi Lord symphony, band heavy speed metal ini sudah terkenal di Jakarta. Band ini pernah menjadi opening act dari salah satu “god of heavy metal dunia” yaiitu Hellowen saat Hellish Rock tour bersama dengan Burgerkill dan straight out. Dan masih banyak band rock di kota bengawan ini.
Tapi even-even rock, sering kali dinodai oleh tindak anakis penonton yang kadang menimbulkan korban. Bahkan scene rock di Solo telah kehilangan salah satu venue kebanggaanya, Manahan. Memang jika kita tahu, musik rock tidaklah jauh dari yang tiga hal yaitu; sex, violence, and drugs. Tapi tidakah kita mampu merubah hal-hal tersebut?. Saya bias menjawab “yes, we can”. Jadi agar band rock solo tidak bernasib sama seperi band-band bandung yang telah dicekal pemkot, semenjak peristiwa di gedung AACC, Bandung. Oleh karena saya menyarankan kepada penonton untuk mencegah hal tersebut terulang
1. Bila kita tersenggol janganlah kita marah
2. Bila kita menyenggol, cepatlah meminta maaf
3. Jangan suka mengganggu penonton yang pasif
4. Bila ada penonton yang jatuh, bantulah dia berdiri
Agen sosialisasi musik rock di solo sangatlah banyak, antara lain lewat radio. Radio solo sekarang ini mulai aktif menyiarkan lagu-lagu rock. Bahkan ada yang memberikan waktu khusus untuk musik rock. Seperti; Solo Radio, tiap kamis malam pukul 21.00 dan juga star fm,yaitu gekagat hitam tiap hari minggu pukul 20.00-22.00
Meskiipun begitu. Gema musik rock belum bergaung merata di seluruh kota solo. Tapi saya berharap agar musik rock dalam perkembanganya dapat merata di semua kalangan.Oleh karena itu kita harus tetap uarakan ”keep on Metal Spirits”
Wassalamu’alaikum wr.wb
Write by Luqman hakim
No comments:
Post a Comment